Ada banyak kesedihan yang harus ditawarkan dalam setiap perjalanan
kehidupan. Bahkan pun gembira harus ditawarkan, agar tidak menjadi
terlalu manis, asin, ataupun pahit. Kebanyakan orang tidak pernah
mentawarkan diri mereka kepada kebahagian, seperti manis yang selalu
hidup di dalam diri kita. Kita terus mengkonsumsi manisnya kehidupan
sehingga tidak punya ruang untuk mengingat bahwa dalam setiap episode,
ada namanya kesedihan.
Kesedihan seringnya datang dengan berbagai rasa. Aku kadang
merasakannya sebagai suatu yang pahit, lebih pahit dari obat. Kadang
asin, lebih asin dari lautan ataupun tambang garam. Kadang serupa manis
yang keterlaluan.
Banyak yang bingung. Bagaimana kesedihan mampu datang dalam bentuk
yang begitu manis. Kadang, dalam suatu rasa kesedihan, ada sebuah rasa
seperti mendapatkan berita baru dalam suatu kehidupan. Menambahkan satu
poin kebijakan dalam memandang hidup ini. Aku memberikan rasa manis
terhadap kesedihan yang demikian. Manis yang keterlaluan.
Namun, apa yang aku rasakan saat ini belum mampu aku jabarkan. Dalam
kategori manakah kesedihan yang sedang berlangsung ini. Apakah dia akan
menjadi sesuatu yang aku sebut pahit, ataukah asin, atau mungkin jika
kelak di ujung aku akan menyebutkan sebuah rasa manis yang ditawarkan
kehidupan oleh rasa luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar